Rabu, 22 Mei 2013

BERITA



RESUSITASI MENCEGAH KEMATIAN BAYI

  • ·         Dampak resusitasi pada bayi
Narasumber- dr.Eriyati Indra Santo

TANJUNGPINANG, TRIBUN – Seminar yang dilaksanakan di RSUP Tanjungpinang membahas tentang Resusitasi Neonatus P3K pada bayi yang diselenggarakan oleh perinasia . Resusitasi merupakan sebuah upaya menyediakan oksigen ke otak, jantung dan organ-organ vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi pemijatan jantung dan menjamin ventilasi yang adekwat.Tindakan resusitasi merupakan tindakan kritis yang dilakukan pada saat terjadi kegawat daruratan terutama pada sistem pernafasan dan sistem kardiovaskuler dan dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat (sekitar 4 s/d 6menit).
Kematian Neonatus di Indonesia masih tinggi, kasus kegawatan bayi yang memerlukan resusitasi banyak terjadi di ruang perawatan neonatus,kamar bersalin atau kamar operasi  dan unit gawat darurat.Oleh karena itu, staf di tempat tersebut harus dapat menata laksana kasus kegawatan yang memerlukan resusitasi neonatus.
“Diperkirakan 10% bayi baru lahir membutuhkan bantuan untuk bernapas pada saat lahir dan 1% saja yang membutuhkan resusitasi yang ekstensif. Penilaian awal saat lahir harus dilakukan pada semua bayi. Penilaian awal itu ialah: apakah bayi cukup bulan, apakah bayi menangis atau bernapas, dan apakah tonus otot bayi baik. Jika bayi lahir cukup bulan, menangis, dan tonus ototnya baik, bayi dikeringkan dan Dipertahankan tetap hangat. Hal ini dilakukan dengan bayi berbaring di dada ibunya dan tidak dipisahkan dari ibunya,” Ujar dr. Eriyati Indra Santo, saat ditemui di RSUP Tanjungpinang, Rabu (22/5).
Resusitasi dapat dicegah dengan cara ibu hendaklah banyak mengkosumsi vitamin dan memeriksa kehamilan secara teratur dan ibu hamil dilarang mengkosumsi obat-obatan terlarang seperti narkoba karena dapat menganggu perkembangan pada janin. Faktor-faktor yang mengakibatkan resusitasi bisa terjadi karena bayi tersebut dikarenakan kekurangan cairan plasenta sehingga bayi itu susah untuk bernafas sehingga ketika bayi tersebut hidup organ ditubuhnya seperti paru-paru tidak dapat berkembang secara sempurna.resusitasi neonates berbeda resusitasi pada anak dan dewasa.resusitasi ini berpengaruh pada kualitas hidup anak Indonesia.
Menurut dr.eriyati, “ resusitasi penting pada bayi agar bayi yang lahir terhindar dari kematian,” ujarnya.(ika)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar