RESUSITASI
MENCEGAH KEMATIAN BAYI
- · Dampak resusitasi pada bayi
![]() |
| Narasumber- dr.Eriyati Indra Santo |
TANJUNGPINANG,
TRIBUN –
Seminar yang dilaksanakan di RSUP Tanjungpinang membahas tentang Resusitasi
Neonatus P3K pada bayi yang diselenggarakan oleh perinasia . Resusitasi
merupakan sebuah upaya menyediakan oksigen ke otak, jantung dan organ-organ
vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi pemijatan jantung dan
menjamin ventilasi yang adekwat.Tindakan resusitasi merupakan tindakan kritis
yang dilakukan pada saat terjadi kegawat daruratan terutama pada sistem
pernafasan dan sistem kardiovaskuler dan dapat menimbulkan kematian dalam waktu
yang singkat (sekitar 4 s/d 6menit).
Kematian
Neonatus di Indonesia masih tinggi, kasus kegawatan bayi yang memerlukan
resusitasi banyak terjadi di ruang perawatan neonatus,kamar bersalin atau kamar
operasi dan unit gawat darurat.Oleh
karena itu, staf di tempat tersebut harus dapat menata laksana kasus kegawatan
yang memerlukan resusitasi neonatus.
“Diperkirakan
10% bayi baru lahir membutuhkan bantuan untuk bernapas pada saat lahir dan 1%
saja yang membutuhkan resusitasi yang ekstensif. Penilaian awal saat lahir
harus dilakukan pada semua bayi. Penilaian awal itu ialah: apakah bayi cukup
bulan, apakah bayi menangis atau bernapas, dan apakah tonus otot bayi baik.
Jika bayi lahir cukup bulan, menangis, dan tonus ototnya baik, bayi dikeringkan
dan Dipertahankan tetap hangat. Hal ini dilakukan dengan bayi berbaring di dada
ibunya dan tidak dipisahkan dari ibunya,” Ujar dr. Eriyati Indra Santo, saat
ditemui di RSUP Tanjungpinang, Rabu (22/5).
Resusitasi dapat
dicegah dengan cara ibu hendaklah banyak mengkosumsi vitamin dan memeriksa kehamilan
secara teratur dan ibu hamil dilarang mengkosumsi obat-obatan terlarang seperti
narkoba karena dapat menganggu perkembangan pada janin. Faktor-faktor yang
mengakibatkan resusitasi bisa terjadi karena bayi tersebut dikarenakan
kekurangan cairan plasenta sehingga bayi itu susah untuk bernafas sehingga
ketika bayi tersebut hidup organ ditubuhnya seperti paru-paru tidak dapat berkembang
secara sempurna.resusitasi neonates berbeda resusitasi pada anak dan
dewasa.resusitasi ini berpengaruh pada kualitas hidup anak Indonesia.
Menurut dr.eriyati,
“ resusitasi penting pada bayi agar bayi yang lahir terhindar dari kematian,”
ujarnya.(ika)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar