Dag
Dig Dug
TANJUNGPINANG,
TRIBUN- Jumat (24/5) adalah hari yang membuat dag dig dug
persaan siswa karena pada hari ini nilai kelulusan semua siswa kelas XII SMA akan
diumumkan. Sebagai orang yang normal perasaan ini dianggap wajar karena itu
sudah menjadi hal biasa bagi insan pelajar.
Begitu juga dengan siswa SMA PGRI mereka terlihat tenang
padahal sebenarnya mereka penyimpan kegelisahan. Namun, mereka berhasil
mengatasi hal tersebut . “ saya tetap optimis saja, meskipun hasil yang keluar
tidak sesuai hrapan yang penting saya sudah berusaha sebisa saya,” ujar anak
dari bapak mikael.
Sebelum amplop dibagikan kepala sekolah memberi arahan
kepada siswa dan menasihati siswa supaya siswa yang tidak lulus tidak berputus
asa. “ kalau takut kalah jangan berperang, kalau takut tidak lulus jangan ikut
ujian,” ujar Suryono (57) kepala sekolah SMA PGRI .
Setelah pukul 16.00 Wib guru membagikan amplop hasil
ujian ternyata siswa tidak dapat menahan tangis haru mereka menangis ketakutan
sebelum membuka amplop tersebut karena tak kuasa manahan air mata. Siswa PGRI
ini keseluruhannya berjumlah 29 siswa, siswa yang lulus berjumlah 27 siswa
terdapat 2 ( berinisial V dan M) siswa yang tidak lulus, salah satu siswa
tersebut tidak hadir. Setelah amplop dibagikan siswa yang lulus menjerit merasa
bahagia sedangkan siswa yang tidak lulus tidak dapat mengeluarkan air matanya
lagi ia hanya dapat terdiam.
Para guru dan teman-temannya mencoba memberi motivasi
kepada murid tersebut supaya anak tersebut tetap semangat dan tidak berputus asa.
“ Sabar ya nak kamu pasti bisa, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda
jangan menyerah,” ujar budi salah seorang guru kepada siswa yang tidak lulus.”
“ Harapan saya kedepan SMA PGRI dapat lulus 100% seperti
tahun sebelumnya,” ujar Suryono.
Sebaliknya murid yang lulus melakukan aksi coret-coret
baju osis mereka menggunakan spidol tetapi mereka tidak melakukan konvoi,
mereka tetap menjaga keamanan sekolahnya.
Di SMA Santa Maria juga terdapat 2 siswa yang tidak lulus,
di SMA ini siswa di himbau untuk menggunakan baju bebas agar terhindar dari
aksi yang tidak di inginkan. Siswa SMA Santa Maria langsung bubar meninggalkan
sekolahnya usai menerima amplop kelulusannya. (ika)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar